Skip to main content

Fitnah Akhir Zaman ( Bagian 1 )

  
    Dalam sebuat hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, bab: Mawâqit Ash-Shalah, hadits no. 525 [Fath Al-Bâri (2/11)] dan Imam Muslim: Bab Al-Fitan wa Al-Malâhim, hadits no. 144 dan Muslim, diceritaka bahwa suatu ketika  Amiirul Mukminin Umar bin Al khothob ra. duduk-duduk bersama para sahabat  dizamannya, yang disitu ada juga sahabat Hudzaifah bin Al Yaman ra.

    Umar bertanya kepada para Sahabat " Adakah diantara kalian yang mengetahui sebuah hadits dari Rasulullah tentang Fitnah Akhir zaman ?". Sebagian sahabat menjawab "Benar kami mengetahuinya wahai Amiirul mukminin". Umar kemudian berkata " Apakah yang kalian maksud fitnah yang menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak, atau tetangganya yang dapat dilebur dengan shalat, puasa, sedekah, dan melakukan amar makruf dan nahi munkar ?" Sahabat menjawab : "Benar Wahai Amirul mukminin".

   Umar berkata "bukan, bukan itu yang aku maksud, tetapi yang aku maksudkan, fitnah yang menerpa (umat Islam) laksana gelombang samudera.” Maka sahabat Khudzaifah berkata -yang sebelumnya belum ikut menjawab- " saya tahu wahai Amirul Mukminin ". Umar ra. Kembali bertanya " Apa yang engkau ketahui tentangnya wahai Khudzaifah ?".

    Sahabat Khudzaifah menjawab " wahai Amirul mukminin, Rasulullah pernah bersabdah bahwa " Akan dihamparkan fitnah pada setiap hati bagaikan tikar yang terpotong-potong,  barang siapa yang terkena fitnah itu maka dicatat dalam hatinya satu titik noda hitam, dan barang siapa yang mampu mengingkarinya maka dicatatlah dalam hatinya satu titik putih. ( Al Hadits).

   Umar ra. kembali bertanya " Apa yang membatasi kita dengan fitnah itu wahai Khudzaifah ?". Sahabat Khudzaifah menjawab " Antara engkau dan fitnah itu ada pintu wahai Amirul mukminin ". Umar berkata "Apakah pintu itu akan dibuka ataukah didobrak wahai khudzaifah ?." Akan didobrak wahai Amirul mukminin" jawab hudzaifah.

    Seakan Umar  telah faham, bahwa dirinya merupakan pintu itu, pintu yang membatasi atara umat  dengan fitnah dahsyat itu, Yang pintu itu bakal didobrak. Dan benar terbukti, Umar ra. kemudian meninggal terbunuh saat mengimami sholat subuh ditangan orang Majusi kafir yang bernama Abu Lu'lu'ah.

    Maka semenjak itulah fitnah mulai menimpa umat ini dan tetap akan bergulir hingga akhir zaman. Dan Menjadi  bukti awal, sepeninggal Kholifah Umar bin Al Khottab tepatnya dimasa kekholifahan Utsman bin Affan, banyak terjadi fitnah ditengah kaum muslimin, yang puncaknya sampai pada peristiwa terbunuhnya sang kholifah seorang sahabat mulia Utsman bin Affan ra. ditangan para pemberontak. Wallahu a'lam

Comments

Popular posts from this blog

Apa Arti 'Tsabat' ?

Tsabat (الثبات) berasal dari kata 'ثبت' yang berarti tetap, mantap dan stabil. Tsabat terhadap pendapat (الثبات على الرأي) berarti konsisten dalam pendirian. Sedang Tsabatnya pemahaman (ثبات المفاهيم) artinya pemahaman yang mantap lagi kokoh.    Allah swt banyak menyebutkan kata tsabat dalam Al Quran,  diantaranya Allah berfirman : (يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ) "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat". [Surat Ibrahim 27] (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ) "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." [Surat Muhammad 7]   Maka hakikatnya Tsabat merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah swt, bagi mereka yang mau mengusahakannya. Oleh karenanya Rasulullah saw ...

Umar : Apa Aku Termasuk Orang Munafik ?

 Salah satu golongan manusia yang dikatakan Celaka dalam Al Qur'an adalah golongan orang-orang munafik, dengan dijanjikan bagi mereka ganjaran yang paling dahsyat yaitu akan ditempatkan pada tingkatan paling bawah dari neraka, dan mereka tidak akan mendapat seorang penolong pun.(Qs.4:144).    Oleh karenanya, tidak heran bila kemudian  banyak dari kalangan sahabat yang sangat takut bila sampai dalam diri mereka terindikasi adanya sifat-sifat orang munafik. Terlebih lagi, telah menjadi ketentuan bahwa Rasulullah tidak pernah langsung memberi tahu siapa saja yang tergolong orang munafik dan siapa yang tidak, meskipun sebenarnya beliau tahu dan bisa saja langsung menyebutkan nama-nama orangnya dengan petunjuk wahyu agar segera bisa di tumpas karena mereka sebenarnya adalah musuh dalam selimut.      Namun demikian Rasulullah selama hidupnya tidak pernah memberitahukan kepada siapapun dari sahabatnya akan daftar orang-orang munafik, kecuali kepad...

Apa Itu 'Qawaid Fiqhiyah' ? (Part 1)

  Barangkali ilmu yang saat ini belum banyak diketahui olah umat muslim adalah Ilmu 'Qowaid Fiqhiyah'. Salah satu cabang Ilmu yang penting sebagi bekal dalam memutuskan sebuah perkara dalam masalah fiqih. Meskipun tidak sembarangan orang yang bisa menggunakannya, namun tidak ada salahnya bila hanya untuk sekedar tahu apa itu 'Qowaid Fiqhiyah'.   Qowaid Fiqhiyah sejatinya adalah Ilmu yang telah lama ada dan dipraktekkan sejak masa Rasulullah saw dan para sahabat. Namun seperti umumnya cabang Ilmu yang lain, kala itu Qowaid Fiqhiyah baru sebatas pengetahuan yang bersifat praktik, belum ada pembukuan secara khusus, terlebih karena Nash-nash Hadits merupakan bentuk langsung dari Kaidah-kaidah yang ada di Qowaid Fiqhiyah. Hingga akhirnya pada Abad Ke-4 Hijriyah, Qowaid Fiqhiyah mulai dicetuskan sebagai cabang Ilmu tersendiri.   Para Ulama' dari Madzhab Hanafi menjadi yang terdepan dalam masalah ini. Sebagaimana mereka juga menjadi madzhab pertama dari empat m...