Skip to main content

Fitnah Akhir Zaman ( Bagian 2 )

    Setelah kita ketahui dari postingan sebelumnya, kapan Awal fitnah ini mulai, serta bagaimana permisalan Rasulullah terhadap fitnah itu, maka butuh kiranya kita memahami makna sesungguhnya fitnah itu sendiri.

    Fitnah, apabila kita tinjau dari segi bahasa memiliki beberapa arti kata, diantaranya fitnah berarti ujian dan cobaan seperti yang tersebut dalam Al Quran " Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan "kami telah beriman" dan mereka tidak diuji ?" ( An Ankabut : 2 )

    Fitnah bisa juga berarti pembakaran, Allah berfirman " (hari pembalasan itu ialah) pada hari (ketika) mereka diazab didalam api nereka" ( az zariyat: 13). atau juga berarti kelenjatan dunia atau kebaikan dan keburukannya " kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan" ( al anbiya' :35 ), atau bermakna juga pembunuhan " dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan " ( Al Baqoroh :191) atau fitnah juga bermakna azab " Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim sajs diantara kamu" ( Al Anfal:25).

    Adapun fitnah yang terjadi pada zaman ini telah mencakup semua makna diatas. Bukankah merebaknya perilaku maksiat seperti keluarnya wanita-wanita muslimah dengan menampakkan perhiasannya termasuk fitnah dan terlenanya manusia dengan gemerlapnya kehidupan juga fitnah, dan bukankah jauhnya umat muslim dari ibadah yang ditentukan termasuk fitnah, bukankah meninggalkan Ilmu syar'i juga fitnah, dan bukankah bertebarannya kekufuran dan kesyirikan juga termasuk fitnah ? dan ditinggalkannya Amar ma'ruf dan nahi mungkar termasuk fitnah yang paling besar.

    Hingga akan datang zaman dimana seseorang dipaginya ia beriman dan disorenya ia telah kafir, Rasulullah SAW bersabda: " “Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.”(HR. Ahmad No.8493), Wa'iyyadzu billah. Begitulah kondisi manusia dizaman fitnah, nasalullah al 'afiyahta was salamah. Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Apa Arti 'Tsabat' ?

Tsabat (الثبات) berasal dari kata 'ثبت' yang berarti tetap, mantap dan stabil. Tsabat terhadap pendapat (الثبات على الرأي) berarti konsisten dalam pendirian. Sedang Tsabatnya pemahaman (ثبات المفاهيم) artinya pemahaman yang mantap lagi kokoh.    Allah swt banyak menyebutkan kata tsabat dalam Al Quran,  diantaranya Allah berfirman : (يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ) "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat". [Surat Ibrahim 27] (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ) "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." [Surat Muhammad 7]   Maka hakikatnya Tsabat merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah swt, bagi mereka yang mau mengusahakannya. Oleh karenanya Rasulullah saw ...

Umar : Apa Aku Termasuk Orang Munafik ?

 Salah satu golongan manusia yang dikatakan Celaka dalam Al Qur'an adalah golongan orang-orang munafik, dengan dijanjikan bagi mereka ganjaran yang paling dahsyat yaitu akan ditempatkan pada tingkatan paling bawah dari neraka, dan mereka tidak akan mendapat seorang penolong pun.(Qs.4:144).    Oleh karenanya, tidak heran bila kemudian  banyak dari kalangan sahabat yang sangat takut bila sampai dalam diri mereka terindikasi adanya sifat-sifat orang munafik. Terlebih lagi, telah menjadi ketentuan bahwa Rasulullah tidak pernah langsung memberi tahu siapa saja yang tergolong orang munafik dan siapa yang tidak, meskipun sebenarnya beliau tahu dan bisa saja langsung menyebutkan nama-nama orangnya dengan petunjuk wahyu agar segera bisa di tumpas karena mereka sebenarnya adalah musuh dalam selimut.      Namun demikian Rasulullah selama hidupnya tidak pernah memberitahukan kepada siapapun dari sahabatnya akan daftar orang-orang munafik, kecuali kepad...

Apa Itu 'Qawaid Fiqhiyah' ? (Part 1)

  Barangkali ilmu yang saat ini belum banyak diketahui olah umat muslim adalah Ilmu 'Qowaid Fiqhiyah'. Salah satu cabang Ilmu yang penting sebagi bekal dalam memutuskan sebuah perkara dalam masalah fiqih. Meskipun tidak sembarangan orang yang bisa menggunakannya, namun tidak ada salahnya bila hanya untuk sekedar tahu apa itu 'Qowaid Fiqhiyah'.   Qowaid Fiqhiyah sejatinya adalah Ilmu yang telah lama ada dan dipraktekkan sejak masa Rasulullah saw dan para sahabat. Namun seperti umumnya cabang Ilmu yang lain, kala itu Qowaid Fiqhiyah baru sebatas pengetahuan yang bersifat praktik, belum ada pembukuan secara khusus, terlebih karena Nash-nash Hadits merupakan bentuk langsung dari Kaidah-kaidah yang ada di Qowaid Fiqhiyah. Hingga akhirnya pada Abad Ke-4 Hijriyah, Qowaid Fiqhiyah mulai dicetuskan sebagai cabang Ilmu tersendiri.   Para Ulama' dari Madzhab Hanafi menjadi yang terdepan dalam masalah ini. Sebagaimana mereka juga menjadi madzhab pertama dari empat m...