Skip to main content

Wajah Merakyat Hati Penghianat

  Setidaknya ada 3 macam golongan manusia yang Allah SWT sebutkan dalam Al Quran berdasarkan bagaimana mereka menyikapi petunjuk-Nya berupa Al Quran, Yaitu orang-orang beriman, orang-orang kafir dan orang-orang Munafik, atau yang disini kita sebut sebagai si muka merakyat, hati penghianat.

   Di sebabkan besar bahaya mereka bagi umat muslim karena perilaku golongan ini yang suka menampakkan keperpihakan mereka dan menyembunyikan permusuhan terhadap kaum muslimin, Allah Subhanahu wata'ala bahkan menjadikan satu surat khusus untuk menjelaskan sifat-sifat mereka yaitu surat Al Munafiqun, selain juga banyak di sebutkan dalam surat-surat yang lain, agar umat Islam bisa waspada dan terhindar dari kejahatan mereka.

   Ibarat duri dalam daging, golongan ini akan selalu membuat kaum muslimin resah dan tidak nyaman dengan ulah-ulah mereka yang selalu merugikan umat Islam, dengan menimbulkan permusuhan dan perpecahan dikalangan umat muslim, serta penghianatan-penghiatan mereka yang menyayat hati akibat mereka yang lebih berpihak kepada orang-orang kafir.

   Banyak sekali kisah yang terlah tertoreh dalam sejarah yang menggambarkan bagaimana ulah mereka, diantaranya seperti yang dikisahkan dalam perang Bani Qainuqa' yang sangat masyhur. Peperangan yang berawal dari penghianatan kaum Yahudi Madinah terhadap perjanjian yang telah di sepakati bersama kaum muslimin untuk tidak saling mengusik sesama penduduk Madinah, namun justru mereka malah melecehkan salah seorang muslimah yang berbelanja di pasar Bani Qainuqa'.

  "Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Abu Aun, bahwa ada seorang wanita Arab yang datang kepasar Bani Qainuqa' sambil mengenakan hijabnya. Dia duduk di dekat seorang pengrajin perhiasan. Tiba-tiba beberapa orang di antar mereka bermaksud hendak menyikap kerudung yang menutupi wajahnya. Tentu saja wanita Muslimah itu berontak. Dengan diam-diam tanpa di ketahui wanita Muslimah itu, pengrajin perhiasan tersebut mengikat ujung bajunya, sehingga tatkala bangkit, auratnya tersingkap.

   Mereka pun tertawa di buatnya. Secara sepontan wanita Muslimah berteriak. Seorang laki-laki muslim yang ada di dekatnya melompat kearah pengrajin perhiasan dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi lainnya mengikat laki-laki itu lalu membunuhnya. Kejadian ini disebarluaskan orang-orang Muslim kepada sesamanya, dan mereka pun siap menyerang orang-orang Yahudi Bani Qainuqa' ". 

  Pengepungan pun di lakukan Oleh Rasulullah dan kaum muslimin atas benteng Bani Qainuqa', dan setelah berlangsung selama 15 hari pengepungan mereka akhirnya menyerah kepada keputusan Rasulullah. Belia pun memerintahkan untuk menghabisi mereka dan pasukan muslimin siap melaksanakannya. 

   Namun tiba-tiba Abdullah bin Ubay bin salul pentolan kaum munafiq bangkit memerankan sifat kemunafikannya. Dia mendesak dan merengek kepada Rasulullah agar beliau memaafkan orang-orang Yahudi itu, seraya berkata " Hai Muhammad, berbuat baiklah kepada teman-temanku." karena memang dulu Bani Qainuqa' merupakan sekutu Khazraj. 

   Karena beliau diam saja, Abdullah bin Ubay mendesak lagi. Lalu dia memasukkan tangannya ke saku besi beliau. "Lepaskan" sabdah beliau dengan muka merah padam karena marah. Beliau bersabdah lagi " celaka kau, lepaskan ! " 

   Tetapi tokoh munafik ini tetap mendesak beliau sambil berkata, "Tidak. Demi Allah. Aku tidaak akan melepaskanmu hingga engkau mau berbuat baik kepada teman-temanku. Dengan mengerahkan empat ratus orang tanpa mengenakan baju besi dan tiga ratus orang yang mengenakan baju besi, mereka pernah menghalangiku untuk berperang dengan berbagai kaum. Tetapi apakah  justru engkau akan membantai mereka hanya dalam satu saar? Demi Allah, aku khawatir akan timbul bencana di kemudian hari."

   Akhirnya Rasulullah mau memperhatikan apa yang di katakan orang munafiq ini, karena dedakannya itu beliau mau bermurah hati kepada mereka. Beliau memerintahkan agar orang-orang Yajudi Bani Qainuqa' meninggkan Madinah sejauh-jauhnya, dan tidak boleh hidup bertetangga. Maka mereka pergi ke Syam, dan tidak lama kemudian, banyak diantara mereka yang meniggal dunia."

   Dan nampaknya apa yang dilakukan si. pentolan orang Munafiq, Abdullah bin Ubay bin Salul itu kini di lakukan juga oleh sebagian orang Indonesia, yaitu dengan membela mati-matian si penisata Agama. Meski nampak dulunya dari wajah-wajah mereka yang merakyat dan berpihak kepada kaum muslimin, namun nyatanya sekarang justru mereka lebih memihak kepada pihak si penista agama yang jelas-jelas mencoreng kerukunan beragama yang selama ini telah dibina oleh bangsa Indonesia.

  Begitulah orang-orang munafiq, berperan sebagai musuh dalam selimut untuk mengobrak-abrik tatanan kehidupan yang di bangun oleh Umat Islam dengan pembelaan mereka terhadap orang-orang kafir, hingga akhirnya akibat perbuatan mereka itu Allah akan mengumpulkan keduanya di dalam api nereka, Allah berfirman " Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Neraka Jahannam " (An Nisa: 140)

Comments

Popular posts from this blog

Apa Arti 'Tsabat' ?

Tsabat (الثبات) berasal dari kata 'ثبت' yang berarti tetap, mantap dan stabil. Tsabat terhadap pendapat (الثبات على الرأي) berarti konsisten dalam pendirian. Sedang Tsabatnya pemahaman (ثبات المفاهيم) artinya pemahaman yang mantap lagi kokoh.    Allah swt banyak menyebutkan kata tsabat dalam Al Quran,  diantaranya Allah berfirman : (يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ) "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat". [Surat Ibrahim 27] (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ) "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." [Surat Muhammad 7]   Maka hakikatnya Tsabat merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah swt, bagi mereka yang mau mengusahakannya. Oleh karenanya Rasulullah saw ...

Umar : Apa Aku Termasuk Orang Munafik ?

 Salah satu golongan manusia yang dikatakan Celaka dalam Al Qur'an adalah golongan orang-orang munafik, dengan dijanjikan bagi mereka ganjaran yang paling dahsyat yaitu akan ditempatkan pada tingkatan paling bawah dari neraka, dan mereka tidak akan mendapat seorang penolong pun.(Qs.4:144).    Oleh karenanya, tidak heran bila kemudian  banyak dari kalangan sahabat yang sangat takut bila sampai dalam diri mereka terindikasi adanya sifat-sifat orang munafik. Terlebih lagi, telah menjadi ketentuan bahwa Rasulullah tidak pernah langsung memberi tahu siapa saja yang tergolong orang munafik dan siapa yang tidak, meskipun sebenarnya beliau tahu dan bisa saja langsung menyebutkan nama-nama orangnya dengan petunjuk wahyu agar segera bisa di tumpas karena mereka sebenarnya adalah musuh dalam selimut.      Namun demikian Rasulullah selama hidupnya tidak pernah memberitahukan kepada siapapun dari sahabatnya akan daftar orang-orang munafik, kecuali kepad...

Apa Itu 'Qawaid Fiqhiyah' ? (Part 1)

  Barangkali ilmu yang saat ini belum banyak diketahui olah umat muslim adalah Ilmu 'Qowaid Fiqhiyah'. Salah satu cabang Ilmu yang penting sebagi bekal dalam memutuskan sebuah perkara dalam masalah fiqih. Meskipun tidak sembarangan orang yang bisa menggunakannya, namun tidak ada salahnya bila hanya untuk sekedar tahu apa itu 'Qowaid Fiqhiyah'.   Qowaid Fiqhiyah sejatinya adalah Ilmu yang telah lama ada dan dipraktekkan sejak masa Rasulullah saw dan para sahabat. Namun seperti umumnya cabang Ilmu yang lain, kala itu Qowaid Fiqhiyah baru sebatas pengetahuan yang bersifat praktik, belum ada pembukuan secara khusus, terlebih karena Nash-nash Hadits merupakan bentuk langsung dari Kaidah-kaidah yang ada di Qowaid Fiqhiyah. Hingga akhirnya pada Abad Ke-4 Hijriyah, Qowaid Fiqhiyah mulai dicetuskan sebagai cabang Ilmu tersendiri.   Para Ulama' dari Madzhab Hanafi menjadi yang terdepan dalam masalah ini. Sebagaimana mereka juga menjadi madzhab pertama dari empat m...